AMERICAN HEART ASSOCIATION (AHA) mengatakan dalam sebuah pernyataan ilmiah baru bahwa sejenis stroke langka dan kerap tidak dilaporkan, mengenai pembuluh-pembuluh darah dan bukan arteri, lebih sering terjadi dibanding dugaan semula. Stroke yang disebut cerebral venous thrombosis juga dikenal sebagai CVT, menyerang anak-anak, orang dewasa muda, dan perempuan selama hamil dan periode sesudah melahirkan.
Stroke ini disebabkan penggumpalan darah di dalam dural venous sinuses, pembuluh darah yang mengosongkan darah dari otak menuju jantung. Menurut pernyataan baru AHA yang diterbitkan dalam Stroke: Journal of the American Heart Association, fakta tentang Cerebral Venous Thrombosis adalah:
- CVT mengenai perempuan hamil atau perempuan yang mendapatkan kontraseptif oral, termasuk orang-orang berumur 45 tahun atau lebih muda.
- Kasus stroke ini selama kehamilan dan periode sesudah melahirkan berkisar dari 1 di antara 2.500 ibu melahirkan sampai 1 di antara 10.000 ibu melahirkan di negara-negara barat. Risiko terbesar terjadi selama trimester ketiga dan pada minggu pertama dari 4 minggu periode sesudah melahirkan.
- Pemakaian kontraseptif oral meningkatkan risiko CVT. Penulis pernyataan, sebuah tim periset internasional menganjurkan pasien dengan dugaan CVT melakukan pemeriksaan darah untuk menentukan apakah mereka punya faktor turunan atau faktor yang didapatkan di dalam darah yang membuat mereka predispose penggumpalan darah.
Pernyataan ini mengatakan, periksa darah dapat menentukan apakah seseorang punya kondisi turunan yang membuat darah mereka berkemungkinan lebih besar menggumpal dan karena itu meningkatkan risiko mereka. Pernyataan AHA mengatakan, pasien yang punya pendarahan otak dengan penyebab tak jelas harus melakukan pemeriksaan scan pembuluh-pembuluh darah cerebral. Simptom paling umum dari CVT adalah sakit kepala yang berkembang menjadi parah selama beberapa hari atau beberapa minggu, dan juga kejang. Sebagian pasien melaporkan penglihatan ganda, lemas, atau temuan-temuan neurologis lainnya.
CVT secara umum didiagnosis berdasarkan scan dan dugaan klinik. Magnetic Resonance Imaging biasanya lebih sensitif untuk mendeteksi CVT dibanding CT imaging, begitu menurut periset.
{ 2 comments... read them below or add one }
Orang muda sudah banyak yang kena stroke jaman sekarang
Sy rasa dr dulu jg banyak. Tp jaman dulu tdk dilaporkan sbg stroke krn kesadaran kesehatan yg msh kurang. Bahkan dikampung sy msh banyak yg berpendapat angin duduk adlh serangan santet..
Posting Komentar