Laman

Pengaruh Interaksi Obat dan Makanan

Posted by ivantz

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Sebagian masyarakat sering tidak menyadari akan hal ini, bahkan cenderung mengabaikan terhadap interaksi obat dan makanan. Padahal cukup penting rasanya bila kita mengetahui interaksi obat tertentu dengan asupan makanan yang kita makan.

obat-obatan
Interaksi obat dan makanan terjadi bila makanan yang Anda makan mempengaruhi bahan dalam obat yang Anda minum sehingga obat tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan efektivitas obat sampai efek samping. Makanan juga dapat menunda, mengurangi atau meningkatkan penyerapan obat.
Itulah sebabnya mengapa beberapa obat harus diminum pada waktu perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) dan beberapa obat lain sebaiknya diambil bersamaan dengan makanan.

Tidak semua obat berinteraksi dengan makanan. Namun, banyak obat-obatan yang dipengaruhi oleh makanan tertentu dan sewaktu Anda makan. Berikut adalah beberapa contoh interaksi obat dan makanan :
  • Jus jeruk menghambat enzim yang terlibat dalam metabolisme obat sehingga mengintensifkan pengaruh obat-obatan tertentu. Peningkatan pengaruh obat mungkin kelihatannya baik, padahal tidak. Jika obat diserap lebih dari yang diharapkan, obat tersebut akan memiliki efek berlebihan. Misalnya, obat untuk membantu mengurangi tekanan darah bisa menurunkan tekanan darah terlalu jauh. Konsumsi jeruk pada saat yang sama dengan obat penurun kolesterol juga meningkatkan penyerapan bahan aktifnya dan menyebabkan kerusakan otot yang parah. Jeruk yang dimakan secara bersamaan dengan obat anti-inflamasi atau aspirin juga dapat memicu rasa panas dan asam di perut.
  • Kalsium atau makanan yang mengandung kalsium, seperti susu dan produk susu lainnya dapat mengurangi penyerapan tetrasiklin.
  • Makanan yang kaya vitamin K (kubis, brokoli, bayam, alpukat, selada) harus dibatasi konsumsinya jika sedang mendapatkan terapi antikoagulan (misalnya warfarin), untuk mengencerkan darah. Sayuran itu mengurangi efektivitas pengobatan dan meningkatkan risiko trombosis (pembekuan darah).
  • Kafein meningkatkan risiko overdosis antibiotik tertentu (enoxacin, ciprofloxacin, norfloksasin). Untuk menghindari keluhan palpitasi, tremor, berkeringat atau halusinasi, yang terbaik adalah menghindari minum kopi, teh atau soda pada masa pengobatan.

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar