Para periset University of Illinois, Champaign, Amerika, menemukan, jalan kaki meningkatkan sirkuit koneksitas dan fungsi otak. Jalan kaki sedang selama 40 menit, 3 kali perminggu selama setahun, ketimbang hanya peregangan dan pengencangan, membantu meningkatkan fungsi otak pada orang-orang lanjut usia.
Dalam studi, para periset mengamati bagian otak yang berfungsi bersama, terutama 'default mode network' yang menguasai aktivitas otak sambil secara pasif berkhayal. Para periset menemukan aktivitas otak muda dalam default mode network segera hilang ketika orang tersebut melakukan aktivitas yang memerlukan fokus pada lingkungan eksternal. Para periset juga menemukan, default mode network connectivity membaik secara bermakna di dalam otak orang-orang lanjut usia yang jalan kaki.
Semakin tinggi konektisitas, semakin baik kinerja pada beberapa tugas kognitif, terutama yang oleh periset disebut executive control tasks, yang terdiri dari perencanaan, penjadwalan, mengatasi kebimbangan, menggunakan ingatan dan multitasting.
Para periset menggunakan functional magnetic resonance imaging untuk mengukur aktivitas otak pada 32 orang dewasa umur 18 - 35 tahun, dan 65 orang-orang lansia umur 59 tahun lebih dari 80 orang yang sebelumnya jarang gerak, dan 6 hingga 12 bulan sesudah bergabung dengan kedua grup jalan atau grup peregangan dan pengencangan.
Para periset menemukan, jalan kaki dengan kecepatan sedang membantu meningkatkan fungsi otak. Hasil studi diterbitkan dalam Frontiers in Aging Neuroscience.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar